“Maybe someone wants to know why the main building was called Gedong Sate. Because there is a pillar of a lightning rod that pierces six spheres at the top of the roof.[1]”
Tag: Radio Malabar
Rumah Sate, Asal Usul Julukan Gedung Sate
“Mungkin ada yang ingin tahu, mengapa bangunan induk tadi disebut Gedong Sate. Sebab di puncak bumbungan atapnya terdapat tihang penangkal petir yang menusuk 6 bulatan bola, sehingga menyerupai sebatang sate.[1]”
The Big Flood Stories of Bandung in 1919
In 1919, a big flood hit the city of Bandung. Heavy rain in the Dago area and several areas in North Bandung caused the flood. According to a report by the newspaper De Preangerbode[1] , the rainfall that falls there reaches 137 millimeters. Narrow Ci Kapundung river could not accommodate The amount of rainwater. The...
Banjir Besar di Bandung Tahun 1919
Pada tahun 1919, Kota Bandung dilanda banjir cukup besar. Banjir ini disebabkan oleh hujan deras di kawasan Dago dan beberapa wilayah di Bandung Utara. Menurut laporan koran De Preangerbode[1], curah hujan yang turun di sana mencapai angka 137 milimeter. Besarnya air hujan tidak tertampung oleh sungai Ci Kapundung yang sempit. Air yang meluap ke tepian...
Rancaekek Station and the First Conversation with The Netherlands
“Mr. de Haas, I believe we can be satisfied!![1]” In 1917, Cornelis de Groot established a receiver radio station in Cangkring, near Ciparay. This station could receive radio signals from the Nauen station in Germany and began to help the Netherlands East Indies to get news from Europe quickly.
Stasiun Rancaekek dan Percakapan Pertama Dengan Belanda
“Mr. de Haas, I believe we can be satisfied!![1]” Karena alasan teknis, stasiun radio penerima di Cangkring harus dipindahkan. Dengan jarak sekitar 10 km, lokasi stasiun radio yang didirikan tahun 1917 itu terlalu dekat dengan Stasiun Malabar. Rancaekek menjadi lokasi yang dipilih untuk mendirikan stasiun penerima yang baru. Rancaekek merupakan kawasan terbuka dan jauh dari...